Langsung ke konten utama

CARA KONFIGURASI DHCP SERVER PADA DEBIAN 10

CARA KONFIGURASI DHCP SERVER PADA DEBIAN 10




---

Halo teman-teman semuanya! kalian butuh Cara Konfigurasi DHCP Server Pada Debian 10? Kalau iya, kalian berada di tempat yang tepat! Sebelum kita mulai, perkenalkan dulu, nama saya Pinky Dwi Ayu R. Saya adalah salah satu siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 1 Cerme. 

Di blog ini, saya akan membagikan tips dan trik kepada kalian tentang bagaimana Cara Konfigurasi DHCP Server Pada Debian 10 dengan mudah. 

Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini!

---
Pengertian DHCP Server

   DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mendukung penyebaran otomatis alamat Internet Protocol (IP) ke perangkat lain.

    Tanpa ini, konfigurasi harus dilakukan secara manual pada setiap komputer untuk mendapatkan alamat IP yang berbeda. Tentu akan sangat merepotkan dan memakan waktu, bukan? Apalagi jika konfigurasi dilakukan pada jaringan yang besar.

Perbedaan antara DHCP Server dengan DHCP Client

    Dalam sistem kerjanya, DHCP merupakan protokol yang mencakup dua jenis, yaitu DHCP Server dan DHCP Client. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut.

    a. DHCP Server : Salah satu yang membantu administrator dalam menetapkan alamat IP. Adanya layanan
         DHCP server dapat meminimalisir kesalahan saat memasukkan alamat IP secara manual.

    b. DHCP Client : Perangkat yang terhubung atau disinkronkan dengan server DHCP. Perangkat ini akan
         meminta alamat IP dan menerima konfigurasi dari server DHCP sehingga dapat terhubung ke jaringan
         dengan baik. 

Fungsi DHCP SERVER

a. Mencegah Terjadinya IP Conflict 
        Mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh server yang memiliki database alamat IP yang berbeda.
      Berbagi alamat IP juga dikelola dengan baik, mengurangi risiko kesalahan atau kesamaan alamat IP antar
      perangkat.

b. Dapat Memperbarui Alamat IP Secara Otomatis
        Alamat IP yang diberikan oleh server biasanya memiliki waktu penggunaan atau kedaluwarsa. Dengan         Dynamic Host Configuration Protocol, alamat IP dapat diperbarui secara otomatis tanpa konfigurasi ulang.

c. Mendukung Penggunaan Kembali Alamat IP
         Alamat IP yang sudah digunakan dapat digunakan kembali oleh clien. Namun, untuk dapat 
     menggunakannya kembali, perlu dipastikan bahwa alamat IP tersebut tidak digunakan oleh
     komputer lain. Dynamic Host Configuration Protocol akan membantu Anda memeriksa apakah alamat IP
     dinonaktifkan dan bebas digunakan.

d. Dapat Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP
        Mengatur dan memfasilitasi distribusi alamat IP ke komputer Clien. Distribusi ini dapat dilakukan secara otomatis pada beberapa perangkat secara bersamaan.

Kelebihan DHCP Server :

        1. Sederhana dan Efisien : DHCP Server membuat pengaturan alamat IP menjadi lebih mudah                 dan efisien. Ini menghindari kesalahan manual yang seringkali muncul dalam pengaturan statis              dan memungkinkan perangkat untuk mendapatkan konfigurasi dengan cepat.

        2. Manajemen Mudah : Administrasi jaringan menjadi lebih mudah karena Anda hanya perlu                    mengelola DHCP Server untuk mengatur dan memantau perangkat dalam jaringan Anda. Ini                    menghemat waktu dan upaya.

        3. Skalabilitas : DHCP Server dapat di gunakan dalam jaringan besar dan kecil. Ini                                    memungkinkan Anda dengan mudah menambahkan atau menghapus perangkat dari jaringan                    tanpa harus mereset konfigurasi IP secara manual.

        4. Pencegahan Konflik Alamat IP : DHCP Server secara otomatis memantau dan mencegah                    konflik alamat IP dalam jaringan Anda, yang dapat menghindari masalah yang mungkin timbul             dalam pengaturan statis.

        5. Penyediaan Layanan Dinamis : DHCP Server tidak hanya memberikan alamat IP tetapi juga                dapat memberikan informasi tambahan seperti gateway, DNS server, dan lainnya. Ini                                mendukung kemampuan jaringan yang lebih dinamis.

Kekurangan DHCP Server :

        1. Single Point of Failure : Jika DHCP Server mengalami masalah atau gagal, semua perangkat                dalam jaringan yang bergantung pada alamat IP dinamisnya dapat terputus. Oleh karena itu,                    perlu ada rencana pemulihan yang kuat.

       2. Rentan terhadap Serangan : DHCP Server dapat menjadi target serangan, termasuk serangan                perusak atau serangan penyematan alamat IP yang salah. Keamanan tambahan di perlukan untuk             melindungi DHCP Server.

       3. Pengalaman Pengguna yang Variatif : Beberapa pengguna mungkin mengalami masalah                    koneksi jika DHCP Server memberikan alamat IP yang berbeda setiap kali mereka terhubung.                Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

        4. Keterbatasan Konfigurasi : Dalam beberapa kasus, Anda mungkin ingin konfigurasi jaringan                yang sangat spesifik, yang sulit di capai dengan DHCP. Dalam situasi seperti itu, pengaturan                    statis mungkin lebih di sukai.

        5. Overhead Jaringan : Penggunaan DHCP Server menambah beberapa overhead jaringan ke                    dalam proses komunikasi awal saat perangkat bergabung dengan jaringan. Ini dapat                                meningkatkan waktu yang di perlukan untuk perangkat untuk terhubung.

Cara kerja DHCP server ada 3 yaitu :

1. IP least discovery

   Discovery merupakan proses pertama dimana perangkat client akan mencari layanan DHCP yang terhubung dengan jaringan sama.Setelah menemukan DHCP server dalam satu jaringan, DHCP client akan mengirimkan pesan ke server untuk memberikan konfigurasi jaringan atau alamat IP yang tersedia pada DHCP server. DHCP client dapat bekerja jika network adapter di aktifkan

2. IP least offer

      Setelah DHCP client mengirimkan broadcast message ke server, proses selanjutnya DHCP server akan memberikan penawaran ke client. Pesan tersebut berisi alamat IP dan informasi konfigurasi jaringan lainnya.

3. IP lease request

    Ketika pesan penawaran dari server di terima oleh client, kemudian DHCP client akan menyetujui dan melakukan request. DHCP client akan mengirimkan pesan request yang berisi permintaan meminjamkan salah satu alamat IP yang tersedia di database DHCP server.

Langkah Langkah Konfigurasi DHCP Server Pada Debian 10 

1. Pertama-tama, Pastikan di PC/laptop kalian sudah terdapat sistem operasi Debian 10 yang telah terpasang di VirtualBox kalian masing masing. Jika belum silahkan klik link berikut ini untuk tutorial installasi Debian 10 nya: 

2. Selanjutnya, login ke debian dengan menggunakan user root


3. Setelah login dengan menggunakan user root, kita akan mengkonfigurasi IP untuk Server Debian-       nya. Ketikkan perintah nano /etc/network/interfaces untuk masuk ke konfigurasi IP nya. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi den gan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar konfigurasi.


4. Kemudian restart networknya dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP nya dengan perintah “ip a”. 


5. Setelah itu, masukkan DVD 2 ke PC Debian, Kemudian ketikkan perintah "apt-cdrom add". Setelah DVD berhasil dimasukkan kemudian tekan Enter. Selanjutnya update dengan perintah “apt-get update”.


6. Selanjutnya install DHCP Server dengan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" atau "apt install isc-dhcp-server", jika ada pertanyaan [y/n] tekan huruf “y” di keyboard kemudian enter. Tunggu sejenak dan sampai proses instalasi selesai. 


7. Untuk memastikan DHCP sudah terinstal atau belum, kita masukkan perintah “apt install isc-dhcp-server”. Jika berhasil maka akan ada tulisan 0 upgrade, 0 newly installed, 0 to remove, and 0 not upgrade.


8. Setelah selesai menginstall DHCP Server-nya, sekarang kita masuk ke konfigurasi DHCP Servernya. Untuk masuk ke konfigurasi DHCP Server-nya, kita ketikkan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”.

9. Kemudian kita akan mengubah konfigurasinya seperti contoh gambar di bawah ini yang diberi kotak merah baris 50-58. Jangan lupa hapus tanda pagar (#) nya. Kemudian setelah selesai dikonfigurasi, kita simpan konfigurasinya dengan tombol Ctrl+O dan keluar konfigurasi dengan tombol Ctrl+X.


Keterangan :
  • Pada bagian subnet isi dengan Network Anda dan pada bagian netmask silahkan sesuaikan Subnetmask Network Anda.
  • Pada bagian range isi IP Address yang akan digunakan oleh Client
  • Pada bagian option domain-name silahkan masukan nama domain Anda
  • Pada bagian option routers isi dengan IP Gateway
  • Pada bagian option broadcast-address silahkan isi IP broadcast Network Anda
  • Pada bagian default-lease-time 600 bagian ini adalah defaultnya 600 atau 10 menit Anda dapat mengubah sesuai dengan kebutuhan Anda menggunakan parameter detik. 
  • Pada bagian max-lease-time defaultnya adalah 7200 detik atau 2 jam Anda dapat rubah sesuai dengan kebutuhan Anda.
10. Kemudian konfigurasi interface pada “nano /etc/default/isc-dhcp-server.  Selanjutnya pada INTERFACESv4 ketik enp0s3. 
Jika sudah, keluar konfigurasi dan restart DHCP-nya dengan perintah “/etc/init.d/isc-dhcp-server restart”. Jika ada tulisan OK berarti konfigurasi nya berhasil, tapi jika FAILED coba cek lagi pada konfigurasi IP atau konfigurasi DHCP nya. Untuk merestart DHCP Server bisa juga dengan perintah "systemctl restart isc-dhcp-server.service" 


11. Cek status service dhcp server dan pastikan service berjalan dengan baik dengan perintah "systemctl status isc-dhcp-server.service". Jika sudah berjalan dengan baik seperti pada gambar dibawah ini, 


Pengujian DHCP Server :

12. Kemudian langkah selanjutnya yaitu ke proses pengujian DHCP Server. Sebelum melakukan pengujian kita buka “Task Manager” terlebih dahulu pada client windows dengan cara ketik Task Manager di bagian bawah pencarian windows. Setelah terbuka, cari “VirtualBox DHCP Server” di bagian Process. Setelah ketemu batalkan prosesnya dengan cara klik kanana lalu pilih “End Task”. Sebagai contoh, perhatikan gambar dibawah ini. Kemudian jika sudah tutup jendela task manager.


13. Lalu kita masuk ke “Network and Sharing Center” pada client windows. Disitu, klik pada bagian “Change adapter setting”. Kemudian kita klik yang “VirtualBox Host-Only Adapter.” Kemudian kita ubah konfigurasi IP nya menjadi seperti gamabar dibawah ini. Jika sudah, klik “Ok” lalu tutup semua jendela konfigurasinya. Setelah selesai mengkonfigurasi ulang IP-nya menjadi request IP otomatis dari DHCP Server atau meminta IP langsung dari DHCP Server.



Sekian penjelasan mengenai  Cara Konfigurasi DHCP Server Pada Debian 10 dari saya, semoga bermanfaat

Terimakasih...









Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10

  CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10 Cara Konfigurasi Database Debian 10 Step By Step Lengkap Dengan Screenshot --- Halo teman-teman semuanya! kalian butuh  CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10? Kalau iya, kalian berada di tempat yang tepat! Sebelum kita mulai, perkenalkan dulu, nama saya Pinky Dwi Ayu R. Saya adalah salah satu siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 1 Cerme.  Di blog ini, saya akan membagikan tips dan trik kepada kalian tentang bagaimana  CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10 dengan mudah.  Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini! --- Apa itu Database Server?    Database Server adalah komputer atau perangkat yang menjalankan perangkat lunak untuk menyediakan layanan database kepada pengguna atau aplikasi lain. Fungsinya adalah untuk menyimpan, mengelola, dan memfasilitasi akses data secara terorganisir. Database server ini bekerja dengan menerima permintaan dari klien (sep...

Cara menginstal debian dan Setting ip address pada debian 10

  Cara Install Debian Server Dan Setting IP Address  Step By Step Lengkap Dengan Screenshoot --- Halo teman-teman semuanya! kalian butuh cara menginstall Debian 10 di VirtualBox? Kalau iya, kalian berada di tempat yang tepat! Sebelum kita mulai, perkenalkan dulu, nama saya Pinky Dwi Ayu R. Saya adalah salah satu siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 1 Cerme.  Di blog ini, saya akan membagikan tips dan trik kepada kalian tentang bagaimana cara menginstall sistem operasi Debian 10 di VirtualBox dengan mudah. Selain itu, saya juga akan menjelaskan langkah-langkah untuk mengatur IP Address-nya. Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini! --- Sejarah Debian       Debian merupakan sistem operasi Linux yang dibuat pada tahun 1993 oleh Ian Murdock yang kemudian menjadi Debian Project Leader. Nama Debian sendiri diambil dari nama Ian dan istrinya Debra, sehingga terbentuk nama Debian. Pada awalnya, Debian dibuat untuk...

Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10

 Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10 --- Halo teman-teman semuanya! disini saya akan membahas tentang  Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10 Di blog ini, saya akan membagikan tips dan trik kepada kalian tentang bagaimana  Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10  dengan mudah.  Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini!                                                                                                  ---   Apa itu Remote Server?      Remote server adalah server yang dapat diakses dari jarak jauh. Meskipun pengguna tidak berada di jaringan LAN yang sama, mereka tetap bisa masuk ke dalam sistem serv...