Langsung ke konten utama

CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10

 CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10

Cara Konfigurasi Database Debian 10 Step By Step Lengkap Dengan Screenshot


---

Halo teman-teman semuanya! kalian butuh  CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10? Kalau iya, kalian berada di tempat yang tepat! Sebelum kita mulai, perkenalkan dulu, nama saya Pinky Dwi Ayu R. Saya adalah salah satu siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 1 Cerme. 

Di blog ini, saya akan membagikan tips dan trik kepada kalian tentang bagaimana  CARA KONFIGURASI DATABASE PADA DEBIAN 10 dengan mudah. 

Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini!

---

Apa itu Database Server?

   Database Server adalah komputer atau perangkat yang menjalankan perangkat lunak untuk menyediakan layanan database kepada pengguna atau aplikasi lain. Fungsinya adalah untuk menyimpan, mengelola, dan memfasilitasi akses data secara terorganisir. Database server ini bekerja dengan menerima permintaan dari klien (seperti aplikasi), mengambil data dari basis data, dan mengirimkannya kembali ke klien.

Fungsi Database Server:

  • Menyimpan Data: Menyimpan berbagai jenis data, baik itu teks, angka, gambar, atau dokumen.
  • Mengelola Data: Membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus (CRUD) data.
  • Menjaga Keamanan Data: Melindungi data dari akses yang tidak sah melalui pengelolaan hak akses.
  • Memastikan Integritas Data: Memastikan bahwa data yang disimpan benar dan konsisten.
  • Melayani Permintaan Pengguna atau Aplikasi: Menyediakan data kepada pengguna atau aplikasi lain sesuai permintaan.

Jenis-jenis Database Server:

  • Relational Database Server (RDBMS): Menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle Database.
  • NoSQL Database Server: Menyimpan data dalam format yang tidak selalu menggunakan tabel, seperti MongoDB, Cassandra, dan Redis.
  • In-memory Database Server: Menyimpan data di memori untuk akses yang sangat cepat, seperti Redis dan Memcached.
  • Distributed Database Server: Database tersebar di beberapa server fisik untuk performa dan kehandalan lebih baik, seperti Apache Cassandra.

Komponen Database Server:

  • Hardware: Komputer fisik yang digunakan untuk menjalankan server database.
  • Sistem Operasi (OS): Sistem yang menjalankan perangkat lunak database, seperti Windows, Linux, atau UNIX.
  • Database Management System (DBMS): Perangkat lunak yang mengelola database, seperti MySQL, Oracle, atau SQL Server.
  • Jaringan (Network): Koneksi yang memungkinkan komunikasi antara klien dan server database.
  • Database: Struktur data yang berisi informasi yang diatur dan disimpan.

Cara Kerja Database Server:

  • Permintaan dari Klien: Klien (misalnya, aplikasi) mengirimkan permintaan untuk mengambil, menambah, memperbarui, atau menghapus data.
  • Pemrosesan Permintaan: Database server memproses permintaan ini, menggunakan DBMS untuk mengakses, memodifikasi, atau mengambil data dari database.
  • Pengiriman Balasan: Server kemudian mengirimkan kembali data atau hasil operasi ke klien.

Kelebihan Database Server:

  • Sentralisasi Data: Semua data tersimpan di satu tempat, memudahkan pengelolaan dan akses.
  • Keamanan Data: Database server menyediakan kontrol akses yang kuat untuk melindungi data dari pengguna yang tidak sah.
  • Skalabilitas: Mudah diatur untuk menangani jumlah data dan pengguna yang terus meningkat.
  • Konsistensi Data: Menjamin integritas dan konsistensi data walaupun banyak pengguna mengakses secara bersamaan.

Kekurangan Database Server:

  • Biaya: Memerlukan hardware dan software khusus yang mungkin mahal.
  • Kompleksitas: Memerlukan keahlian teknis untuk pengelolaan dan pemeliharaan.
  • Ketergantungan pada Koneksi Jaringan: Jika jaringan terganggu, akses ke data juga terganggu.
  • Resiko Kegagalan Sistem: Jika server mengalami kerusakan atau gangguan, semua akses ke database bisa terhenti.

Langkah - Langkah Konfigurasi Database Server :

1. Disini kalian login ke debian sebagai root. Setelah itu ketik perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi IP nya.

2. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar konfigurasi.

3. Lalu restart IP dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP kita apakah sudah berubah dengan perintah “ip a(dikotaki berwarna merah adalah IP kita)

4. Lalu kalian masuk ke view network connection dan pilih ethernet yang dipilih diawal tadi. Lalu kalian konfigurasi IPv4 nya, untuk IP address nya kalian pakai IP baru sedangkan untuk Gateway nya kalian pakai IP Debian nya.

5. Kemudian kalian ke CMD untuk ping ke IP Debian nya, jika berhasil akan seperti gambar dibawah.

6. Kemudian Install MariaDB dengan mengetikkan perintah "apt install mariadb-server". 

7. Kemudian masuk ke database MariaDB dengan perintah mysql -u root -p dan buat hak akses untuk root agar bisa login ke phpMyAdmin. Dengan mengetikkan:

grant all privileges *.* TO 

"root"@"localhost" identified by 

"password";

flush privileges;

8. kemudian, kalian ketik perintah untuk install web server apache apt install apache2.

9. Kemudian install php, ada beberapa php yang harus di install diantaranya php php-zip php-intl php-curl php-mbstring php7.3-mysql. Installasi apt install php php-zip php-intl php-curl php-mbstring php7.3-mysql

10. Kemudian Download PhpMyAdmin, karena di debian 10 tidak tersedia phpMyAdmin. setelah mendownload phpMyAdmin, masuk ke directory /var/www/html dan buka isi foldernya dengan perintah ls dan di situ sudah terdapat phpMyAdminnya. Kemudian ekstrak file phpMyAdmin karena masih berupa zip. Tetapi sebelumnya harus install aplikasi unzip telebih dahulu, perintah :

•apt install unzip

• unzip phpMyAdmin-5.0.2-all-languages.zip

11. untuk memudahkan ubah nama foldernya menjadi phpmyadmin, dengan mengetikkan perintah mv phpMyAdmin-5.0.2-all-languages phpmyadmin

12. copy file konfigurasi dari /var/www/phpmyadmin/config.sample.inc.php menjadi config.inc.php

13. edit file config.inc.php, update bagian blowfish_secret menjadi

$cfg['blowfish_secret'] =

 'nJhKxWTVhmCjW3Psb4Tg9qJH3thshK12';


14. Buat temporary file untuk phpMyAdmin dan Ubah file permission folder phpmyadmin, agar bisa diakses oleh user apache (www-data)

mkdir /var/www/html/phpmyadmin/tmp

chown www-data:www-data -R 

/var/www/html/phpmyadmin

15. Kemudian akses phpMyAdminnya, Buka http://IP-SERVER/phpmyadmin login dengan user root dan password yang dibuat sewaktu menginstall MariaDB.

16. jika bisa tampil phpMyadmin-nya dan kita bisa login dengan user root, selamat anda sudah berhasil menginstall phpMyAdmin pada debian 10.

Langkah-Langkah Menghubungkan Form HTML dengan Database PHP :

1. Kalian pindah direktori dengan perintah "cd /var/www/html".

2. Ketik "nano index.html" dan buat codingan form input di file HTML kalian. Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.

3. Lalu ketik "cp index.html index.php" untuk rename file nya menjadi php dan "rm index.html" untuk menghapus file index yang lama.

4. Dan ketik "nano submit.php" untuk membuat file baru, agar bisa terkoneksi ke database nya, dan jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.

5. Lalu kalian ke phpmyadmin tadi dan klik new untuk membuat database baru.


6. Lalu masukkan nama database kalian dan klik create.


7. Lalu kalian masukkan nama tabel dan jumlah kolom disini saya kasih 7.


8. Lalu kalian isi seperti dibawah ini.


9. Jika sudah, kalian scroll kebawah lalu klik simpan/save untuk menyimpan.


10. Lalu kalian klik check all dan klik unique untuk menjalankan sql nya.


11. Lalu kalian kembali ke web form kalian dan isi form nya lalu kirim.


12. Lalu kalian ke phpmyadmin ke database yang kalian buat tadi, dan masuk ke bagian browse, dan periksa data yang kalian isi tadi.


    Sekian penjelasan mengenai CARA KONFIGURASI MAIL SERVER PADA DEBIAN 10 dari saya, semoga bermanfaat

Terimakasih...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara menginstal debian dan Setting ip address pada debian 10

  Cara Install Debian Server Dan Setting IP Address  Step By Step Lengkap Dengan Screenshoot --- Halo teman-teman semuanya! kalian butuh cara menginstall Debian 10 di VirtualBox? Kalau iya, kalian berada di tempat yang tepat! Sebelum kita mulai, perkenalkan dulu, nama saya Pinky Dwi Ayu R. Saya adalah salah satu siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 1 Cerme.  Di blog ini, saya akan membagikan tips dan trik kepada kalian tentang bagaimana cara menginstall sistem operasi Debian 10 di VirtualBox dengan mudah. Selain itu, saya juga akan menjelaskan langkah-langkah untuk mengatur IP Address-nya. Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini! --- Sejarah Debian       Debian merupakan sistem operasi Linux yang dibuat pada tahun 1993 oleh Ian Murdock yang kemudian menjadi Debian Project Leader. Nama Debian sendiri diambil dari nama Ian dan istrinya Debra, sehingga terbentuk nama Debian. Pada awalnya, Debian dibuat untuk...

Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10

 Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10 --- Halo teman-teman semuanya! disini saya akan membahas tentang  Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10 Di blog ini, saya akan membagikan tips dan trik kepada kalian tentang bagaimana  Cara Konfigurasi Remote Server di Debian 10  dengan mudah.  Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini!                                                                                                  ---   Apa itu Remote Server?      Remote server adalah server yang dapat diakses dari jarak jauh. Meskipun pengguna tidak berada di jaringan LAN yang sama, mereka tetap bisa masuk ke dalam sistem serv...